Minggu, 24 Juni 2012
Cara Kilat Menguasai Bahasa Inggris Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Berdasarkan pengalaman pribadi saya sungguh tidak sulit bila kita bertekad mampu berbahasa Inggris. Itu sudah saya rasakan sejak muda usia jaman SMA akhir tahun 1970an hingga kuliah Sastra Inggris awal 1981. Kuliah sambil jadi guru private Bahasa Inggris. Kemudian menuai rejeki nomplok ketika ngantor tahun 1983. Hanya dalam 2 tahun meroket karir dari start Office Boy lalu terbang ke dunia Komputer. Bahkan menciptakan sendiri sistem aplikasi komputer yang laku dijual di pasaran.
Semua itu berkat mampu menyerap ilmu dari literatur asli berbahasa Inggris yang, pada saat itu, belum ada versi terjemahannya di Indonesia. Dengan kata lain “Semakin mampu berbahasa Inggris, Semakin mampu mengubah nasib”.
Bagaimanakah “Cara Kilat Menguasai Bahasa Inggris”? Tentu banyak cara. Tanpa bermaksud menyepelekan petunjuk dan pendapat para ahli, sebagai orang lapangan dan orang kantoran, ijinkan saya berbagi ilmu dengan cara saya sendiri, sbb:
1) Tanamkan dalam hati dan pikiran Anda bahwa mampu berbahasa Inggris akan memperbaiki kualitas hidup Anda. Inilah modal dasar kejiwaan untuk bertekad merebut ilmu, mengundang rejeki.
2) Kuasai dulu Ilmu Tata Bahasa Inggris (grammar). Agar bahasa Inggris Anda mapan dan terdidik (educated). Jangan pernah bangga mampu bicara English tapi belepotan atau asal bunyi. Ingat, para Guide yang hanya asal bicara dipandang rendah (kampungan/uneducated) oleh orang asing. Ini menurut pengakuan orang orang bule kepada saya.
3) Biasakanlah tiap hari baca artikel/buku dalam Bahasa Inggris. Mulailah pada bidang skill atau study yang Anda kuasai.
4) Jangan lepas dari kamus. Kuasai sebanyak mungkin perbendaharaan kata. Ingat, ahli grammar pasti melempem bila kering dictionary.
5) Bergaulah dengan English speaking people. Selagi belajar maka Anda jangan mau diajak bicara dalam Bahasa Indonesia dengan orang asing. Tetaplah berbahasa Inggris untuk memperlancar lidah. Kemudian menyelaraskan mulut dengan pikiran, yaitu berpikir dalam bahasa yang sedang keluar dari mulut Anda.
6) Lengkapi dengan mempelajari budaya umum orang Inggris. Ini akan membantu Anda menangkap cara berpikir mereka yang dituangkan dalam berbahasa. Sehingga tidak salah menangkap makna (salah tafsir). Mengingat beda budaya amat mencolok dengan kita. Misalnya: kenapa anak kecil hanya panggil nama kepada orang yang jauh lebih tua. Kenapa perumpamaan benda halus adalah ibarat bulu harimau, bukan sutra. Kenapa mengundang makan pakai konfirmasi, dan menolak beri makan kepada nama yang tidak tercantum dalam undangan makan.
7) Siapapun Anda, apapun agama Anda, banyak banyaklah menjalin komunikasi dengan orang asing - misalnya melalui jejaring sosial di internet - untuk memelihara kemampuan Anda berbahasa Inggris.
8) Jangan ambil pusing dengan nilai rapot atau testing bahasa Inggris Anda. Ingat, tujuan utama Anda adalah menguasai ilmu berbahasa Inggris. Bukan mengejar angka-angka yang bisa saja dibeli. Fokuslah pada kemampuan berbahasa lisan maupun tulisan.
Nah, dengan 8 langkah di atas maka Anda tidak perlu pusing bagaimana cara belajarnya. Cara apapun yang Anda tempuh akan menuai hasil dalam tempo singkat. Bisa kursus umum, private, campur otodidak, dll. Penting diperhatikan adalah guru Bahasa Inggris Anda. Pilihlah guru yang paling serius, paling berilmu, dan paling menikmati job menjadi guru. Agar Anda tidak buang buang waktu belajar kepada guru yang tidak kompeten.
Kemudian buang jauh jauh perasaan minder bila merasa telat usia belajar, atau merasa kurang cepat menguasai materi. Bersabarlah dan enjoylah dalam meraih ilmu. Lebih sip lagi bila Anda berduit jangan pelit pelit dong beri imbalan ngajar kepada guru agar semangat guru tidak jatuh karena merasa disepelekan.
Demikianlah, semoga berhasil. Percaya deh mampu berbahasa Inggris itu keren lho…!
*NOTE: Bagi Anda yang beragama Islam jangan lupa Rasulullah konon pernah bersabda, kira-kira begini bunyinya: “Bila kamu ingin menguasai bangsa lain hendaknya kuasai dulu bahasa dan budaya mereka.”
Pikat Turis, Wayang Pakai Bahasa Inggris
Demi memikat wisatawan mancanegara,
pertunjukan wayang orang Sriwedari, Solo, akan dilengkapi dengan bahasa
Inggris dan Mandarin. Hal ini dilakukan agar penonton yang asing dengan
bahasa Jawa itu bisa mengetahui alur cerita.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto, mengungkapkan berdasarkan pengalaman selama ini para wisatawan akan meninggalkan gedung wayang orang sebelum pentas itu selesai.
"Alasan mereka meninggalkan pentas karena tidak mengetahui tutur bahasa [para pemeran]," kata dia kepada wartawan di Solo, Sabtu, 16 Juni 2012.
Merasa tidak mengetahui alur cerita, para wisatawan asing tersebut pun hanya bisa menikmati gerakannya.
"Jadi, mereka hanya melihat gerakannya saja tanpa mengetahui alur cerita," ujarnya.
Dengan begitu, pihaknya berinisiastif melengkapi alur cerita dengan bahasa Inggris dan Mandarin.
"Minimal, kedua bahasa itu bisa disampaikan saat berlangsungnya goro-goro. Biasanya saat sesi itu [tak ada dialog]," jelasnya.
Oleh sebab itu, para pemain goro-goro seperti pemeran petruk, gareng, semar dan bagong akan diikutkan kursus bahasa Mandarin dan Inggris.
"Khusus kursus bahasa Mandarin akan bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (paguyubuan masyarakat Tionghoa)," katanya.
Sedangkan untuk kursus bahasa Inggris, para pemain wayang orang akan diajari oleh para pemandu wisata.
"Para guide nanti akan mengajari para pemain wayang," tutur Widdi.
Rencana itu akan segera diterapkan mengingat jumlah wisatawan yang berkunjung menonton wayang orang Sriwedari kian bertambah.
"Kalau jumlah penonton baik wisatawan dalam negeri maupun asing, setiap harinya minimal 60 orang. Tetapi jika malam Minggu bisa di atas 200 orang," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Solo, Widdi Srihanto, mengungkapkan berdasarkan pengalaman selama ini para wisatawan akan meninggalkan gedung wayang orang sebelum pentas itu selesai.
"Alasan mereka meninggalkan pentas karena tidak mengetahui tutur bahasa [para pemeran]," kata dia kepada wartawan di Solo, Sabtu, 16 Juni 2012.
Merasa tidak mengetahui alur cerita, para wisatawan asing tersebut pun hanya bisa menikmati gerakannya.
"Jadi, mereka hanya melihat gerakannya saja tanpa mengetahui alur cerita," ujarnya.
Dengan begitu, pihaknya berinisiastif melengkapi alur cerita dengan bahasa Inggris dan Mandarin.
"Minimal, kedua bahasa itu bisa disampaikan saat berlangsungnya goro-goro. Biasanya saat sesi itu [tak ada dialog]," jelasnya.
Oleh sebab itu, para pemain goro-goro seperti pemeran petruk, gareng, semar dan bagong akan diikutkan kursus bahasa Mandarin dan Inggris.
"Khusus kursus bahasa Mandarin akan bekerja sama dengan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (paguyubuan masyarakat Tionghoa)," katanya.
Sedangkan untuk kursus bahasa Inggris, para pemain wayang orang akan diajari oleh para pemandu wisata.
"Para guide nanti akan mengajari para pemain wayang," tutur Widdi.
Rencana itu akan segera diterapkan mengingat jumlah wisatawan yang berkunjung menonton wayang orang Sriwedari kian bertambah.
"Kalau jumlah penonton baik wisatawan dalam negeri maupun asing, setiap harinya minimal 60 orang. Tetapi jika malam Minggu bisa di atas 200 orang," ujarnya.
Selasa, 19 Juni 2012
belajar bahasa arab
Catatan penting: bahasa Arab ditulis dari arah yang berlawanan dengan bahasa Indonesia (dari kanan ke kiri).
Dalam bahasa Arab, setiap kata ditulis dalam bentuk yang bersambung (artinya, huruf - huruf dalam sebuah kata digabung menjadi satu. Tidak ada bentuk kapital pada tulisan bahasa Arab. Oleh sebab itu, huruf-huruf ditulis dalam empat bentuk yang berbeda, tergantung pada posisinya pada suatu kata. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan semua bentuk tulisan untuk setiap huruf Arab. (ingat bahwa bahasa Arab ditulis dari sisi kanan ke sisi kiri Anda):
Dalam pelajaran ini, kita akan memiliki beberapa contoh tentang bagaimana huruf-huruf tersebut digabungkan untuk membentuk sebuah kata:
Contoh 1
Mari kita mulai dengan kata yang sederhana:
Kata "Syam" (yang artinya matahari), terdiri atas huruf-huruf berikut:
Huruf "Syin", kemudian "Mim" dan akhirnya "Sin".
Ingat, menulislah dari kanan ke kiri`
Setelah menggabungkan huruf-huruf tersebut, maka kita mempunyai kata "Syams".
Sekarang mari kita coba kata yang lain (Bagaimana menulis nama saya??)
Contoh 2
Jika Anda belum tahu nama saya hingga saat ini, baiklah... Nama saya adalah Fadi (saya pikir nama tersebut seharusnya ditulis sebagai Fady dalam bahasa Indonesia... Anda akan mengetahui alasannya di akhir pelajaran!!!). Mari kita menulisnya:
Kata tersebut dimulai dengan huruf F , yang setara dengan huruf "Fa" dalam bahasa Arab.
Huruf berikutnya adalah A yaitu Alif dalam bahasa Arab.
Kemudian huruf D, yaitu "Dal"
Akhirnya huruf "I" atau "Y" yaitu huruf "Ya" dalam bahasa Arab (lebih banyak tentang hal ini ada di pelajaran berikutnya).
Kata tersebut akan terbentuk sebagai berikut:
Setelah menggabungkan huruf-huruf tersebut, kata Fadi akan tertulis sebagai berikut:
Catatan: Ingat bahwa huruf "Alif" dan "Dal", keduanya berasal dari enam huruf yang tidak dapat digabungkan dengan huruf lain yang datang setelahnya, apabila huruf "Alif" dan "Dal" tersebut berada di tengah atau di akhir suatu kata. (kedua aturan yang menjelaskan hal ini, terdapat pada pelajaran sebelumnya!!). Karena aturan tersebut, huruf "Dal" dan "Ya" ditulis dalam bentuk terpisahnya. (huruf "Dal" ada tepat setelah huruf "Alif", dan huruf "Ya" ada tepat setelah huruf "Dal").
Sekarang, coba baca dua kata berikut yang merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang ditulis menggunakan huruf Arab (satu kiat: biarkan pointer mouse diam sesaat pada tiap huruf).
Untuk konfirmasi jawaban Anda, silahkan lanjut ke pelajaran berikutnya!!
Sebagaimana yang mungkin Anda sudah tebak, kata-kata pada contoh pelajaran terakhir adalah: Kata yang pertama adalah "disk" dan yang kedua adalah "telepon" Sekarang... Mari kita lanjutkan dengan pelajaran berikutnya:
Note: Untuk membedakan vokal - vokal pendek dengan vokal yang panjang, maka tulisan Arab menggunakan tanda vokal. Hal ini diimplimentasikan dengan menuliskan tanda vokal tersebut di atas atau di bawah huruf. Mari kita menulis huruf "Siin" dengan menggunakan empat tanda vokal yang berbeda.
Mari kita memahami bagaimana "Tashkiil" diterapkan pada huruf:
Catatan:
Ada dua tanda lain yang digunakan dalam tulisan Arab yang mewakili huruf tambahan, tanda tersebut adalah:
1 - Shadda:
"Shadda" mewakili huruf yang ganda yang beruntun dan tanda Ini berbentuk seperti huruf "Siin" kecil dan diletakkan di atas huruf. Sebagai contoh: Berikut ini adalah kata "qishshoh" (yang berarti "kisah"), perhatikan tanda "Shadda" di atas huruf "shod":
Catatan:
Saya tahu hal ini membingungkan, tetapi saya ingin memberikan gambaran awal mengenai "Ta marbuutho" agar Anda memahami konsepnya.
2 - Tanwiin :
Tanwiin melafalkan huruf "Nun" pada akhir suatu kata. (ini juga tata bahasa, jadi saat ini Anda hanya memiliki gambaran umum saja). Tanwiin memiliki tiga bentuk yang serupa "Tashkiil", tetapi tanwiin hanya diletakkan di atas atau di bawah huruf terakhir kata. Tabel berikut menunjukkan "tanwiin" pada huruf "Alif", "Ba" dan "Ta".
Nah, Anda pasti bertanya-tanya mengenai huruf Hamza yang merupakan huruf terakhir pada tabel di dalam pelajaran 1, baiklah.. Pelajaran ini membahas semua tentang Hamza:
Hamza merupakan salah satu dari tiga jenis vokal dalam Bahasa Arab (tanda vokal dijelaskan pada pelajaran sebelumnya). Hamza mungkin merupakan pokok bahasan yang paling rumit dalam tulisan Arab. Saya pikir Hamza memerlukan tutorial tersendiri (bahkan beberapa pengguna bahasa Arab asli terkadang salah dalam menggunakannya pada beberapa kasus). Baiklah... Saya akan mencoba memberikan dasar tentang Hamza semudah mungkin, ayo kita mulai:
Pertama, Hamza adalah pelafalan "A" seperti pada "Akh" (kata ini adalah kata yang sesuai yang pertama kali muncul di benak saya) kapan pun Hamza digunakan pada suatu kata, maka pengucapan kata tersebut harus dipotong pada Hamza dan suara "A" harus dilafalkan di manapun ia muncul. Mari kita lihat contoh berikut:
klik untuk mendengar pengucapan kata ini:
Kata ini dilafalkan "Sa-al"(yang berarti "bertanya"), Ini berarti Anda harus memotong kata tersebut menjadi dua bagian. Anda harus melafalkan bagian sebelum Hamzah dan melafalkan bagian berikutnya sebagai sebuah kata baru, (dalam bahasa indonesia, hal ini dapat kita temukan dalam pengucapan kata "Jum'at").
Ada empat bentuk Hamzah yang penggunaannya ditentukan berdasarkan Tashkiil milik Hamzah itu sendiri dan "Tashkiil" dari huruf yang ada tepat sebelum "Hamza", (entah Tashkiil tersebut "Fat-ha", "Dhomma", "Kasra" atau "Sukuun").
Tabel berikut memiliki contoh untuk setiap empat bentuk Hamza:
Catatan:
Ketika Hamza terletak pada awal kata, ia selalu ditulis di atas "Alif" atau di bawahnya, tergantung "Tashkiil" Hamza itu sendiri, apabila "Tashkiil"-nya "Fat-ha", atau "Dhamma" maka Hamza ditulis di atas "Alif". Apabila "Tashkiil"-nya adalah "Kasra" maka "Hamza" ditulis di bawah "Alif". Berikut adalah kata "ana" (berarti "saya") yang ditulis seperti ini:
klik untuk mendengar pelafalannya:
Saya pikir sekarang Anda telah mempelajari semua dasar tulisan bahasa Arab serta beberapa kata dan kalimat, dan Anda sudah dapat membaca atau menulis beberapa kata dalam bahasa Arab. Sekarang, yang tersisa bagi Anda adalah mempelajari kosakata dan beberapa tata bahasa untuk menciptakan kalimat. Tugas ini memerlukan lebih dari sekedar tutorial on-line yang sederhana, hal ini memerlukan waktu dan usaha Anda.! Tapi jika Anda memiliki pertanyaan yang menyangkut tutorial ini (atau pun di luarnya), kirimkan saja pesan, dan saya akan dengan senang hati membalasnya segera. Jika Anda memiliki suatu pemikiran, pertanyaan atau gagasan, jangan sungkan untuk memberitahukan saya...
Anda sekarang dapat berlatih menulis dalam tulisan Arab dengan melakukan hal-hal berikut: 1- Cobalah menulis nama Anda menggunakan huruf Arab di tabel pada pelajaran 2. Copy dan paste huruf-huruf tersebut dalam image editor manapun dan Anda akan memiliki kata Arab dalam file bentuk GIF (bagi Anda yang tidak memiliki font huruf Arab dalam sistem komputer Anda.)
Catatan:
- Untuk mengetahui nama dari tiap huruf di dalam tabel berikut, biarkan pointer mouse diam untuk beberapa saat pada tulisan tersebut (nama akan muncul dalam tooltip).
- Dalam bahasa Arab tidak ada huruf yang setara dengan huruf "P" atau huruf "G" (seperti dalam "Gambar"), tetapi beberapa bahasa yang menggunakan huruf Arab (seperti Urdu dan Persia) meletakkan tiga titik di bawah huruf (ba') yang kemudian diucapkan sebagai "P" dalam "Paman" dan pada huruf (Jim) yang selanjutnya diucapkan sebagai "G" dalam "Gambar".
- Huruf yang pengucapannya ditandai merah, merupakan kemungkinan ucapan yang paling mirip dalam bahasa Indonesia. Untuk benar-benar mengetahui bagaimana cara mengucapkannya, Anda harus mendengar dan berusaha terbiasa dengannya. Saya berjanji menambahkan contoh suara untuk tiap huruf (saya sedang mengusahakannya, jadi tetaplah kembali lagi!!).
- Satu hal lagi... Dalam bahasa Arab, tidak ada huruf besar atau kecil, Anda hanya perlu menulisnya (saya hanya ingin Anda tahu itu!!)
Huruf Arab | Diucapkan |
Seperti Dalam
|
Audio
|
A | A nak | ||
B / P | B apak/ P asar | ||
T | T adi | ||
Ts | Ts abit | ||
J | J am | ||
H | H arus | ||
Kh | Kh awatir | ||
D | D ari | ||
Dz | Dz at | ||
R | R ontok | ||
Z | Z akat | ||
S | S atu | ||
Sy | Sy aitan | ||
Sh | Shodaqoh | ||
Dh | D ompet | ||
Th | Th oko | ||
Zh | Zh ombi | ||
'A | Jama 'a h | ||
Gh | G aransi | ||
F | F antastis | ||
Q | Q omar | ||
K | K amar | ||
L | L ampu | ||
M | M akan | ||
N | N asi | ||
H | H adiah | ||
W | W anita | ||
Y | Y akin | ||
A | A tas |
Dalam bahasa Arab, setiap kata ditulis dalam bentuk yang bersambung (artinya, huruf - huruf dalam sebuah kata digabung menjadi satu. Tidak ada bentuk kapital pada tulisan bahasa Arab. Oleh sebab itu, huruf-huruf ditulis dalam empat bentuk yang berbeda, tergantung pada posisinya pada suatu kata. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan semua bentuk tulisan untuk setiap huruf Arab. (ingat bahwa bahasa Arab ditulis dari sisi kanan ke sisi kiri Anda):
Audio | Bentuk di Akhir | Benruk di Tengah | Bentuk di Awal | Bentuk Terpisah | Huruf |
---|---|---|---|---|---|
Alif | |||||
Ba' | |||||
Ta' | |||||
Tsa' | |||||
Jim | |||||
Ha' | |||||
Kha' | |||||
Dal | |||||
Dzal | |||||
Ra' | |||||
Zay | |||||
Sin | |||||
Syin | |||||
Shod | |||||
Dhod | |||||
Tho | |||||
Dzo | |||||
‘Ain | |||||
Ghoin | |||||
Fa' | |||||
Qof | |||||
Kaf | |||||
Lam | |||||
Mim | |||||
Nun | |||||
Ha | |||||
Waw | |||||
Ya' |
- Perhatikan bahwa enam huruf berikut: Alif (A), Dal (D), Dzal (Dz), Ra (R), Zai (Z), Waw (W), yaitu huruf-huruf yang ditandai dengan warna merah pada tabel sebelumnya, memiliki bentuk tengah dan akhir yang sama (ini berarti, apabila huruf-huruf tersebut berada di tengah atau awal kata, maka huruf-huruf tersebut tidak dapat digabung dengan huruf yang ada setelahnya).
- Apabila salah satu huruf dari enam huruf yang disebutkan di atas berada setelah huruf lain yang sekelompok dengannya, maka huruf yang kedua ditulis dalam bentuk terpisahnya. (Bingung? Contoh untuk hal ini ada pada pelajaran berikutnya!! )
- Ketika huruf Alif ada setelah huruf "Lam", maka keduanya ditulis dalam bentuk yang berbeda dengan yang di atas. Hal ini berlaku baik saat Alif berada di tengah atau akhir kata. Bentuknya (dibaca: "La") adalah sebagai berikut:
Dalam pelajaran ini, kita akan memiliki beberapa contoh tentang bagaimana huruf-huruf tersebut digabungkan untuk membentuk sebuah kata:
Contoh 1
Mari kita mulai dengan kata yang sederhana:
Kata "Syam" (yang artinya matahari), terdiri atas huruf-huruf berikut:
Huruf "Syin", kemudian "Mim" dan akhirnya "Sin".
- Kita mulai dengan huruf "Syin" dalam bentuk awalnya
- Kemudian, huruf "Mim" dalam bentuk tengahnya
- Akhirnya, huruf "Sin" dalam bentuk akhirnya...
Ingat, menulislah dari kanan ke kiri`
+ | + |
Setelah menggabungkan huruf-huruf tersebut, maka kita mempunyai kata "Syams".
Sekarang mari kita coba kata yang lain (Bagaimana menulis nama saya??)
Contoh 2
Jika Anda belum tahu nama saya hingga saat ini, baiklah... Nama saya adalah Fadi (saya pikir nama tersebut seharusnya ditulis sebagai Fady dalam bahasa Indonesia... Anda akan mengetahui alasannya di akhir pelajaran!!!). Mari kita menulisnya:
Kata tersebut dimulai dengan huruf F , yang setara dengan huruf "Fa" dalam bahasa Arab.
Huruf berikutnya adalah A yaitu Alif dalam bahasa Arab.
Kemudian huruf D, yaitu "Dal"
Akhirnya huruf "I" atau "Y" yaitu huruf "Ya" dalam bahasa Arab (lebih banyak tentang hal ini ada di pelajaran berikutnya).
Kata tersebut akan terbentuk sebagai berikut:
+ | + | + |
Setelah menggabungkan huruf-huruf tersebut, kata Fadi akan tertulis sebagai berikut:
Catatan: Ingat bahwa huruf "Alif" dan "Dal", keduanya berasal dari enam huruf yang tidak dapat digabungkan dengan huruf lain yang datang setelahnya, apabila huruf "Alif" dan "Dal" tersebut berada di tengah atau di akhir suatu kata. (kedua aturan yang menjelaskan hal ini, terdapat pada pelajaran sebelumnya!!). Karena aturan tersebut, huruf "Dal" dan "Ya" ditulis dalam bentuk terpisahnya. (huruf "Dal" ada tepat setelah huruf "Alif", dan huruf "Ya" ada tepat setelah huruf "Dal").
Sekarang, coba baca dua kata berikut yang merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang ditulis menggunakan huruf Arab (satu kiat: biarkan pointer mouse diam sesaat pada tiap huruf).
Untuk konfirmasi jawaban Anda, silahkan lanjut ke pelajaran berikutnya!!
Sebagaimana yang mungkin Anda sudah tebak, kata-kata pada contoh pelajaran terakhir adalah: Kata yang pertama adalah "disk" dan yang kedua adalah "telepon" Sekarang... Mari kita lanjutkan dengan pelajaran berikutnya:
- Dalam bahasa Arab, terdapat tiga jenis vokal:
- Tiga huruf vokal, yaitu (Alif, Waw, dan Ya) digunakan untuk vokal-vokal yang panjang (Anda harus akrab dengannya sejak saat ini).
- "Hamza" yang akan dijelaskan pada.
- Tanda-tanda vokal yang digunakan untuk vokal-vokal yang pendek. Tanda-tanda ini dalam bahasa Arab disebut "Tashkiil", dan akan dijelaskan pada pelajaran ini. (tanda ini juga dikenal sebagai harakat... Hanya nama lain dari beberapa referensi).
Note: Untuk membedakan vokal - vokal pendek dengan vokal yang panjang, maka tulisan Arab menggunakan tanda vokal. Hal ini diimplimentasikan dengan menuliskan tanda vokal tersebut di atas atau di bawah huruf. Mari kita menulis huruf "Siin" dengan menggunakan empat tanda vokal yang berbeda.
Nama tanda | Digunakan pada huruf (Siin) | Diucapkan |
---|---|---|
Fat-ha | Sa | |
Dhommah | Su | |
Kasra | Si | |
Sukuun | S |
Mari kita memahami bagaimana "Tashkiil" diterapkan pada huruf:
- “Fat-ha” adalah tanda untuk penekanan (garis miring pendek di atas huruf). Tanda ini diletakkan di atas suatu huruf apabila menginginkan suara "A" pendek.
- Dhommah" adalah huruf "Waw" kecil di atas huruf. Tanda ini diletakan di atas suatu huruf apabila hendak menyuarakan "U" yang pendek setelah huruf yang bersangkutan.
- "Kasra" adalah sebuah garis miring pendek di bawah huruf. Tanda ini diletakkan di bawah suatu huruf apabila hendak menyuarakan "I" yang pendek setelah huruf yang bersangkutan.
- "Sukuun" adalah sebuah lingkaran kecil di atas suatu huruf. Tanda ini diletakkan di atas suatu huruf apabila tidak ada suara yang harus diucapkan setelah huruf tersebut.
Catatan:
- Dalam bahasa Arab, kata - kata (Fat-ha, Dhomma, Kasra, dan Sukuun) sesungguhnya memiliki arti sebagai berikut:
- Fat-ha artinya "pembukaan".
- Dhomma artinya "penutupan".
- Kasra artinya "pemutusan".
- Sukuun artinya "diam".
Arti kata-kata ini menunjuk kepada bentuk mulut saat pelafalannya. Sebagai contoh, Anda membuka mulut dengan lebar saat mengucapkan suara Fat-ha (yaitu "A"), dan menutup mulut saat mengucapkan suara "Dhomma" (yaitu U), dan diam saat mengucapkan suatu huruf yang memiliki Sukuun di atasnya. Saya ingin Anda mengetahui hal ini, karena menurut saya, ini dapat membantu Anda memahami bagaimana "Tashkiil" bekerja. - Penggunaan Tashkil bukanlah suatu keharusan dalam menulis bahasa Arab, tetapi hal ini cukup membantu untuk beberapa kasus (kata-kata dapat diucapkan dengan tepat tanpa menuliskan Tashkiil dilakukan melalui pengubahan serta berdasarkan konteks kalimat tersebut).
- Tanda vokal sangat penting dalam bahasa Arab. Arti suatu kata
dapat menjadi sangat berbeda apabila tanda vokal yang digunakan pada
suatu huruf diubah. Perhatikan beberapa contoh berikut:
- Tanda vokal memegang peranan yang penting dalam tata bahasa dalam bahasa Arab (oh! Saya lupa tentang tata bahasa!! Mungkin nanti!!!!).
- Tentang "nama saya" dari pelajaran sebelumnya, saya pikir seharusnya ditulis (Fady) dalam bahasa Indonesia sebab dalam bahasa Arab, kata tersebut berakhir dengan huruf "ya", yaitu huruf "Y" dalam bahasa Indonesia, tetapi jika nama tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan diakhiri dengan "Kasra" sebagai ganti huruf "Ya", maka dalam bahasa akan ditulis sebagai "Fadi" dengan diakhiri dengan huruf "I" (yang kita bicarakan di sini adalah perbedaan pelafalan huruf Ya" dengan tanda "Kasra", dan perbedaan ini juga berlaku untuk huruf "Alif" dan tanda "Fat-ha", serta untuk huruf "Waw" dan tanda "Dhomma"). Ya... saya memikirkannya saat pertama kali menulis nama dalam huruf non Arab yaitu dalam bahasa Perancis.... (lupakanlah!!!)
menulis
|
Buku-buku
|
emas
|
Pergi (bentuk lampau)
|
Ada dua tanda lain yang digunakan dalam tulisan Arab yang mewakili huruf tambahan, tanda tersebut adalah:
1 - Shadda:
"Shadda" mewakili huruf yang ganda yang beruntun dan tanda Ini berbentuk seperti huruf "Siin" kecil dan diletakkan di atas huruf. Sebagai contoh: Berikut ini adalah kata "qishshoh" (yang berarti "kisah"), perhatikan tanda "Shadda" di atas huruf "shod":
Catatan:
- Saat tanda Shadda beserta tanda "Tashkiil" diaplikasikan pada suatu huruf, maka tanda Tashkiil diletakkan di atas atau di bawah tanda Shadda , bukan di atas atau di bawah huruf tersebut.
- Perhatikan dua titik di atas huruf terakhir pada ujung kata "qishshoh" di atas. Huruf tersebut nampak seperti "Ha", tetapi huruf tersebut sebenarnya merupakan bentuk lain dari huruf "Ta" bentuk itu disebut sebagai "Ta' Marbuutoh", yang berarti "Ta yang terikat", dari bentuknya yang terikat). Huruf ini nampak seperti "ha" karena secara umum huruf ini diucapkan sama dengan "Ha", (kata di atas diucapkan "qishshah"), tetapi saat ditambahkan akhiran pada ujung kata tersebut, (karena aturan tata bahasa), maka huruf "Ta" ditulis dalam bentuknya yang asli. Mari kita lihat kata "qishshatuna" (yang berarti "kisah kami") setelah penambahan huruf "Na" pada ujung kata tersebut, huruf "Na" pada kata tersebut merupakan suatu kata ganti pemilik (pronoun).
Saya tahu hal ini membingungkan, tetapi saya ingin memberikan gambaran awal mengenai "Ta marbuutho" agar Anda memahami konsepnya.
2 - Tanwiin :
Tanwiin melafalkan huruf "Nun" pada akhir suatu kata. (ini juga tata bahasa, jadi saat ini Anda hanya memiliki gambaran umum saja). Tanwiin memiliki tiga bentuk yang serupa "Tashkiil", tetapi tanwiin hanya diletakkan di atas atau di bawah huruf terakhir kata. Tabel berikut menunjukkan "tanwiin" pada huruf "Alif", "Ba" dan "Ta".
Huruf | Diucapkan |
AN | |
BUN | |
TIN |
Nah, Anda pasti bertanya-tanya mengenai huruf Hamza yang merupakan huruf terakhir pada tabel di dalam pelajaran 1, baiklah.. Pelajaran ini membahas semua tentang Hamza:
Hamza merupakan salah satu dari tiga jenis vokal dalam Bahasa Arab (tanda vokal dijelaskan pada pelajaran sebelumnya). Hamza mungkin merupakan pokok bahasan yang paling rumit dalam tulisan Arab. Saya pikir Hamza memerlukan tutorial tersendiri (bahkan beberapa pengguna bahasa Arab asli terkadang salah dalam menggunakannya pada beberapa kasus). Baiklah... Saya akan mencoba memberikan dasar tentang Hamza semudah mungkin, ayo kita mulai:
Pertama, Hamza adalah pelafalan "A" seperti pada "Akh" (kata ini adalah kata yang sesuai yang pertama kali muncul di benak saya) kapan pun Hamza digunakan pada suatu kata, maka pengucapan kata tersebut harus dipotong pada Hamza dan suara "A" harus dilafalkan di manapun ia muncul. Mari kita lihat contoh berikut:
Kata ini dilafalkan "Sa-al"(yang berarti "bertanya"), Ini berarti Anda harus memotong kata tersebut menjadi dua bagian. Anda harus melafalkan bagian sebelum Hamzah dan melafalkan bagian berikutnya sebagai sebuah kata baru, (dalam bahasa indonesia, hal ini dapat kita temukan dalam pengucapan kata "Jum'at").
Ada empat bentuk Hamzah yang penggunaannya ditentukan berdasarkan Tashkiil milik Hamzah itu sendiri dan "Tashkiil" dari huruf yang ada tepat sebelum "Hamza", (entah Tashkiil tersebut "Fat-ha", "Dhomma", "Kasra" atau "Sukuun").
Tabel berikut memiliki contoh untuk setiap empat bentuk Hamza:
Audio
|
Contoh | Pelafalan |
---|---|---|
Mar-aa | ||
Lu'-lu' | ||
Bi-er | ||
Dif-i |
Catatan:
Ketika Hamza terletak pada awal kata, ia selalu ditulis di atas "Alif" atau di bawahnya, tergantung "Tashkiil" Hamza itu sendiri, apabila "Tashkiil"-nya "Fat-ha", atau "Dhamma" maka Hamza ditulis di atas "Alif". Apabila "Tashkiil"-nya adalah "Kasra" maka "Hamza" ditulis di bawah "Alif". Berikut adalah kata "ana" (berarti "saya") yang ditulis seperti ini:
- Kata "iman" ditulis sebagai berikut:
- Anda harus memperhatikan tabel di atas, bahwa Hamza ditulis dalam empat bentuk yang berbeda tergantung pada "Tashkiil" Hamza sendiri, dan Tashkiil huruf sebelumnya. Saya pikir, inilah yang harus Anda ketahui terlebih dahulu sebagai permulaaan. Jika Anda ingin mempelajari aturan tentang bagaimana menulis Hamza, maka bertanyalah dan saya akan mengirimkan jawabannya melalui email
- Beberapa sumber menganggap Hamza tidak termasuk dalam golongan huruf atau pun tanda vokal, Hamza mugkin termasuk kategori tersendiri!!!!
Saya pikir sekarang Anda telah mempelajari semua dasar tulisan bahasa Arab serta beberapa kata dan kalimat, dan Anda sudah dapat membaca atau menulis beberapa kata dalam bahasa Arab. Sekarang, yang tersisa bagi Anda adalah mempelajari kosakata dan beberapa tata bahasa untuk menciptakan kalimat. Tugas ini memerlukan lebih dari sekedar tutorial on-line yang sederhana, hal ini memerlukan waktu dan usaha Anda.! Tapi jika Anda memiliki pertanyaan yang menyangkut tutorial ini (atau pun di luarnya), kirimkan saja pesan, dan saya akan dengan senang hati membalasnya segera. Jika Anda memiliki suatu pemikiran, pertanyaan atau gagasan, jangan sungkan untuk memberitahukan saya...
Anda sekarang dapat berlatih menulis dalam tulisan Arab dengan melakukan hal-hal berikut: 1- Cobalah menulis nama Anda menggunakan huruf Arab di tabel pada pelajaran 2. Copy dan paste huruf-huruf tersebut dalam image editor manapun dan Anda akan memiliki kata Arab dalam file bentuk GIF (bagi Anda yang tidak memiliki font huruf Arab dalam sistem komputer Anda.)
2- Anda dapat menambahkan font huruf Arab ke Windows Non-Arab 95/98/2000/XP, ikuti saja beberapa langkah sederhana berikut:
Sekarang, sistem Anda dapat menerima jenis huruf Arab
di sebagian besar applikasi (word pad, MS Word, Outlook express dan
masih banyak lagi). Pilih saja Teks Arab, kemudian pilih huruf Arab
untuk mengaplikan Teks tersebut, dan Anda pun memiliki tesk Arab dalam
Sistem non-Arab Anda).
- Miliki font huruf Arab (banyak tersedia di sini).
- Dari "tombol start window", pilih "setting", kemudian "control panel" lalu "fonts".
- Dari ""file menu" pilih "install new font".
- Tempatkan jenis huruf yang Anda download dan tekan "ok".
Now , your system
should accept Arabic fonts in most applications (Word Pad, MS Word,
Outlook Express and many more. Just select the Arabic text then select
the Arabic font to apply, and there you have it, Arabic text on a
non-Arabic system). Now you would need an Arabic Keyboard to be able to
type Arabic on your PC or laptop. I recommend you buy either an Arabic keyboard for your PC/laptop or Arabic Stickers for your Keyboard (I recommend you get the full Arabic keyboard for your PC/laptop as stickers tend not to last long).
|
Langganan:
Postingan (Atom)